Mak Erot[1] (lahir di Cigadog, Caringin, Cisolok, Sukabumi, Jawa
Barat, 1878 — meninggal di Cigadog, Caringin, Cisolok, Sukabumi, Jawa
Barat, 5 Juli 2008) terkenal dengan praktik pijatnya yang diklaim bisa
membesarkan alat vital kaum laki-laki. Dengan kepiawaiannya itu, nama
Mak Erot menjadi terkenal di seantero Indonesia sebagai spesialis
pembesar alat vital, Mak Erot , konon lebih dari 130 tahun lalu
Keberadaan
Mak Erot menjadi inspirasi bagi pihak lain, sehingga terciptalah
beberapa buku yang mengaitkan namanya, antara lain buku yang ditulis
Moammar Emka berjudul Ade Ape Dengan Mak Erot. Ada juga novel berjudul
Big Size yang ditulis oleh Akoer yang berisi tentang praktik pembesaran
alat kelamin laki-laki.
Ada juga film yang terinspirasi keberadaan Mak Erot, yaitu film XL, Antara Aku, Kau dan Mak Erot dengan tokoh Mak Siat. Sumber Wikipedia.com
Sumber Merdeka.com - Keluarga Mak Erot menyambut positif rencana pengembangan destinasi wisata kesehatan pemerintah. Pariwisata saat ini menjadi salah satu andalan pemerintah dalam mendatangkan devisa negara.
Hal
ini disampaikan oleh Haji Baban (45 tahun) bersama adiknya Haji
Rohmatullah (37 tahun) yang merupakan cucu langsung dan penerus bisnis
vitalitas Mak Erot. Perlahan sejak pekan lalu pasien mulai berdatangan
berobat ke Cisolok, Sukabumi didukung perbaikan jalan menuju lokasi di
Kampung Cigadog.
jejak pengobatan tradisional mak erot
©2019 Merdeka.com/Arie Basuki
Sejak
kematian Mak Erot pada 2008 silam, tercatat lima cucu Mak Erot
meneruskan usaha pengobatan pijat alat vital yakni H.Baban,
H.Rohmatullah, Alif Abdillah, Bubun, Bibin. Keluarga Mak Erot biasanya
mematok tarif pengobatan antara Rp 700.000 hingga Rp 3,5 juta tergantung
jenis layanan dan penyakit pasien.
Sepuluh hingga dua puluh
pasien setiap harinya mendatangi kelima cucu Mak Erot. Mereka kebanyakan
berasal dari kota-kota di Pulau Jawa dan para pekerja asing yang
tinggal di Jakarta dan Bandung.
Metode yang mereka gunakan
seragam. Menggunakan pijat simpul saraf pada bagian alat vital pria
untuk menyembuhkan impotensi, ejakulasi dini atau pada bagian yang sakit
lain seperti sakit pinggang, saraf kejepit, dan lain sebagainya.
jejak pengobatan tradisional mak erot
©2019 Merdeka.com/Arie Basuki
Khusus
untuk memperbesar alat vital pria, digunakan potongan bambu yang
besarnya disesuaikan dengan keinginan pasien. Bambu tersebut kemudian
diisi lemang atau ketan hitam yang sudah direbus untuk kemudian harus
dimakan bersama buah terong muda oleh pasien.
Usai dipijat pasien
dibekali ramuan air yang berasal dari rempah-rempah buatan sendiri
untuk diminum selama 3 hari. Proses pemijatan hanya berlangsung sekitar
setengah sampai satu jam. Metode tersebut sudah diwariskan bertahun
tahun.
jejak pengobatan tradisional mak erot
©2019 Merdeka.com/Arie Basuki
Ilmu
pengobatan mereka bersumber dari leluhur, khasanah budaya lokal. Mereka
memang mengakui banyak yang mengatasnamakan ataupun meniru metode
pengobatan Mak Erot. Namun, sejatinya atau ilmu intinya, mereka tidak
bisa melakukannya karena
=========================
Pemerintah Ingin Kembangkan Destinasi Wisata Kesehatan
Kementerian
Kesehatan bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik
Indonesia bergandengan tangan mengembangkan wisata kesehatan (health
tourism).
Berdasarkan konsep dan peta jalan pengembangan wisata
kesehatan yang disepakati bersama, health tourism ini terdiri empat
klaster; wisata medis, wisata kebugaran dan jamu, wisata olahraga yang
mendukung kesehatan, dan wisata ilmiah kesehatan.
Menurut Menteri
Kesehatan, Terawan Agus Putranto, Indonesia memiliki potensi memajukan
wisata kesehatan ini. Sehingga punya peluang mendatangkan banyak
wisatawan asing.
Salah satu dari empat bagian yang dinilai paling berpotensi adalah wisata kebugaran dan jamu.
"Nah,
kalau misalnya wisata kebugaran dan jamu ini, inilah yang harus
masyarakat majukan. Kita punya industri jamu yang hebat-hebat tapi tidak
pernah kita ungkapkan," kata Terawan di Hotel Indonesia Kempinski
Jakarta Pusat pada Selasa, 19 November 2019.
Contoh yang disebut
Terawan, di antaranya tongkat ali dan purwaceng. Tak ketinggalan,
pengobatan alternatif pembesaran organ intim lewat pijat ala Mak Erot
tak luput dari perhatian Terawan.
"Di situ kita kemas dengan baik, wisatawan asing pasti datang," katan
=====================
Harus Ada Ide Segar
Menurut
Menkes Terawan, harus ada ide-ide segar yang membuat orang asing mau
datang ke Indonesia agar wisata kesehatan ini mendatangkan devisa
negara.
"Kasih hal-hal yang membuat keingintahuan menjadi besar.
Ini sangat penting dan kita yakin bahwa Indonesia itu mempunyai ide-ide
cemerlang dan inovasi-inovasi yang baik untuk menjual sesuatu," katanya.
Terawan, melanjutkan, kalau yang lain menjual bekam, mengapa Indonesia tidak menjual kerokan?
"Kalau 100 kamar dengan dengan return time-nya hanya 20 menit 25 menit berapa itu? Begitu keluar, minum jamunya," ujarnya.
Purwaceng,
tongkat ali, Mak Erot, sampai kerokan menurut Terawan adalah hal-hal
yang terkadang tidak terpikirkan, padahal amat berguna karena bisa
dikembangkan. "Ya, kadang-kadang kita malu karena tiap hari kita
melihatnya (orang dikerok) tapi buat orang asing, (kerokan) itu hal yang
sangat menarik," ujarnya.
"(Kerokan) bagi orang asing itu kan
aneh. (Apalagi) kalau gambarnya macam-macam (menjadi menarik)," kata
Terawan disambut gelak tawa peserta.
Terawan menegaskan bahwa
Kementerian Kesehatan bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
sepakat memprioritaskan pengembangan wisata kebugaran dan jamu, karena
dinilai memiliki prospek kesehatan, budaya, dan ekonomi yang tinggi.
"Penetapan
ini menjadi prioritas merupakan keputusan yang tepat. Selain mempunyai
nilai jual yang tinggi, Indonesia menawarkan tindakan promotif dan
preventif lebih utama dalam bidang kesehatan," kata Terawan.
[bim]
Soekarno Kerap Mampir ke Rumah Mak Erot
Barangkali
belum banyak yang tahu Soekarno juga dekat dengan keluarga Mak Erot.
Boleh percaya atau tidak. Menurut Syaifulloh, cucu pertama dari anak
keenam Mak Erot, presiden kelahiran Blitar, Jawa Timur, itu kabarnya
kerap singgah ke rumah kakek dan neneknya di Desa Caringin, Kecamatan
Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. "Sering mampir ke sana. Nenek
tidak cerita apakah beliau berobat atau tidak, saya juga tidak tanya.
Tapi barangkali saja seperti itu (berobat)," kata Saifulloh saat
dihubungi merdeka.com melalui telepon selulernya, kamis dua pekan lalu.
Boi
adalah suami Mak Erot. Syaifulloh mengungkapkan kakeknya itu memiliki
beberapa foto bareng Soekarno. Misalnya ketika Soekarno singgah ke
Palabuhanratu atau saat Soekarno mampir ke rumah. Dulu, semasa menjabat
presiden, Soekarno memang sering mampir ke istananya di Palabuhanratu.
Boi, tokoh warga di sana, sering datang lalu mengobrol bareng sang
presiden.
"Saya dapat cerita dari nenek itu saja, tidak lebih.
Makanya beliau meminta saya menyimpan foto Bung Karno ini," ujarnya. Itu
sebabnya di ruang praktik Syaifulloh di Jalan Kebon Sirih, Jakarta
Pusat, terpacak foto Soekarno dengan hiasan tasbih dan keris.
Reporter: Aditya Eka Prawira
Sumber : Merdeka.com dan Liputan6.com
Tidak ada komentar
Posting Komentar